Selasa, 03 April 2012

memahami psikologi.

Hingga sekarang, psikologi (psychology) secara formal didefinisikan sebagai kajian ilmiah mengenai prilaku dan proses-proses mental. Sebagai sebuah ilmu pengetahuan (science), psikologi menggunakan metode ilmu pengetahuan yang sistematis untunk mengamati obyeknya dan juga dalam menarik kesimpulan. Tujuan dari ilmu pengetahuan psikologi ialah menggambarkan, meramalkan, dan menjelaskan sebuah prilaku. Prilaku (behavior) itu sendiri adalah segala sesuatu yang kita lakukan yang dapat di amati secara langsung. Seperti contoh bayi yang sedang menangis, itu merupakan sebuah prilaku. Sedangkan proses mental (mental process) adalah berbagai pikiran, perasaan, dan motivasi yang dialami oleh msaing individu secara pribadi. Meskipun kita tidak dapat pikiran dan perasaan secara langsung, namun kedua hal tersebuta adalah hal yang nyata. Seperti pikiran dan perasaan bayi bayi ketika ibunya meninggalkan kamar.
                Harap di ingat bahwa “apa yang di ketahui semua orang tentang psikologi” merupakan sebuah pengelompokan yang dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budaya. Meskipun mengejutkan dan luar biasa dari sudut pandang kita saat ini, ada kalanya ketika “setiap orang tahu” bahwa orang afrika amerika memiliki kemampuan intelektual bawaan yang lebih rendah dari orang kulit putih adan bahwa wanita secara moral lebih rendah daripada pria, psikologi tidak menerima asumsi begitu saja, seprti yang akan anda lihat. Psikologi menerapkan disiplin kuat yang menguji berbagai asumsi, membawa data ilmiah untuk mempengaruhi pernyataan dari minat utama terhadap manusia (McBurney & White, 2007; Stanivich, 2007).
                Psikolog, seprti ilmuan lainnya, bergantung pada berpikir kritis. Berpikir kritis (critical thinking) adalah proses berpikir secara reflektif dan produktif serta mengevaluasi bukti. Berpikir secacarfa kritis dalam hal ini ialah, menaynyakan pada diri kita sendiri bagaimana kita mengetahui seseuatt. Berpikir secara kritis adalah aspek penting dari psikologi, sebagaimana pada seluruh disiplin ilmu (Stenberg, 2007;nstenberg, roediger, & halpern, 2007).kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis juga sangat penting untuk seluruh bidang kehidupan sehari-hari (halpern, 2003, 2007). Misalnya jika anda ingin merencanakan membeli sebuah mobil, anda mungkin ingin mengumpulkan informasi mengenai berbagai merek dan model dan mengevaluasi karakteristik serta harganya sebelum memutuskan yang mana yang akan anda uji kemudi. Ini merupakan latihan dalam berpikir kritis.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda